10 Mitos Fitness Dan Nutrisi
Banyak tabu atau mitos tentang makanan dan latihan ini. Makanlah yang
ini, yang itu tak bisa, jangan buat itu, kena buat macam ni dan
macam-macam lagi. Saya daftar 5 mitos yang paling sering kita dengar:
Mitos 1: Jangan Makan Kalau Nak Menurunkan Berat
Realitas: Benar, tapi ada tapinya. Tidak makan berarti kurang kalori. Kurang kalori dapat menurunkan berat badan. Tapi, ia akan menurunkan tingkat metabolisme dan energi dalam tubuh, menyebabkan otot tidak berkembang. Ini akan memberi masalah kepada kesehatan Anda. Mengelola atau seimbangkan kalori sesuai ‘anggaran’ Anda.
Mitos 2: Bila Semakin Tua, Otot Berubah Menjadi Lemak
Realitas: Otot dan lemak adalah dua jenis jaringan tubuh yang berbeda. Otot tidak dapat berubah menjadi lemak. Begitu juga sebaliknya. Mitos ini sering dikaitkan dengan olahragawan yang menjadi gemuk ketika sudah pensiun. Mereka gemuk bukan alasan usia, tetapi tidak berlatih seperti waktu aktif. Ada juga yang tidak mengontrol makanan mereka.
Kurang berolahraga akan mengecilkan otot – malahan mengurangi tingkat bakaran energi dalam tubuh. Ditambah tidak ada latihan, tidak ada pembakaran kalori. Mereka akan menjadi gemuk. Tetapi, ini tidak berarti otot Anda berubah menjadi lemak. Ini masalah lain. Belum tentu Anda akan gemuk ketika berhenti berlatih. Anda cuma perlu mengurangi konsumsi kalori. (Apa yang paling baik adalah biasakan makan seimbang dan berolahraga.)
Mitos 3: Saya Hanya Perlu Aerobik Saja
Realitas: Jika Anda menggabungkan latihan berat dengan aerobik atau cardio, efek kehilangan lemak menjadi tiga kali lipat dari latihan aerobik murni.
Aerobik sangat baik untuk ketahanan kardiovaskular, tetapi mengurangi kepaduan otot dan kepadatan rangka tulang sebelah atas tubuh. Otot menggunakan bahan bakar yang disimpan dalam otot. 1 kg otot menggunakan bahan bakar sama seperti kita berlari 1 km setiap hari. Setelah berumur 35 tahun, mereka yang tidak aktif akan hilang 250 g otot setahun dan menambahkan 700 g lemak. Latihan berat akan memperlambat proses penuaan.
Mitos 4: Semua Lemak Berbahaya
Realitas: Ya lah. Ketika banyak lemak dapat menyebabkan obesitas dan mengundang banyak penyakit. Tetapi, tubuh juga membutuhkan lemak. Memperlambat proses penuaan dan mengatasi masalah kelaparan dalam jangka waktu yang lama dibandingkan dengan karbohidrat. Apa yang penting adalah Anda harus kenal lemak ‘baik’ dan lemak ‘jahat’. Anda harus mengerti bahwa lemak juga satu makronutrien penting (sejumlah 15% lemak diperlukan dalam asupan kalori harian Anda).
Mitos 5: Untuk membangun tubuh langsing, perlu berlatih beberapa jam sehari
Realitas: Jangka waktu pelatihan nyata seharusnya tidak melebihi satu jam. Meskipun perlu bersosialisasi, ada baiknya jangan buang waktu bicara waktu di gym atau minum di lounge. Untuk latihan, yang penting adalah kualitas latihan dan bukan kuantitas. Contoh macam saya, akan hanya ke gym 1-2 kali seminggu tetapi setiap kali saya pergi, sudah pasti waktu itu penuh dgn latihan kualitas!
Mitos 6: Sekarang, saya sudah mulai berlatih, bolehlah saya makan apa saja
Realitas: Anda sudah mulai berlatih sekarang. Apa yang Anda makan lagi penting. Anda perlu makanan bergizi bukan yang sia-sia. Anda akan merasa lebih bertenaga, bukan saja saat berlatih, bahkan sepanjang hari. Tidur nyenyak dan mampu melawan beberapa penyakit.
Mitos 7: Kalau wanita angkat berat, tubuh mereka jadi sasa dan kental
Realitas: Saya dah biasa sangat dengan kenyataan begini. Sebenarnya tidak banyak wanita yang ada rasio testosteron ke estrogen yang menyebabkan pertambahan ukuran otot. Wanita yang nampak sasa itu sebenarnya menyimpan banyak lemak. Susah bagi wanita Asian membentuk tubuh yang besar dan padat. Apakah pria atau wanita, keduanya dapat membentuk tubuh yang tegap dengan latihan yang lebih ringan (lebih 25 kali) dari hanya beberapa kali latihan berat.
Mitos 8: Makan banyak protein akan menambah pertumbuhan otot
Realitas: Terutama protein dari makanan tambahan. Benar, protein menyuplai bahan bakar ke otot. Bayangkan – Apakah dengan menambahkan bensin ke dalam tangki akan membuat mobil Anda bergerak? Tentu tidak! Bensin tambahan digunakan hanya bila diperlukan. Samalah macam tubuh manusia. Lebih protein tidak membangun otot. Ia hanya menyediakan bahan bakar untuk otot ketika diperlukan.
Jangan keliru antara bahan bakar dari lemak, karbohidrat atau protein ini. Protein digunakan untuk membangun kembali otot setelah latihan.
Mitos 9: Saya bisa makan semua makanan lemak nol
Realitas: Banyak perusahaan menyalah gunakan istilah makanan ‘nol lemak’ ini untuk melariskan produk mereka. Apa yang mengurangi atau menambah berat badan bukannya lemak, tetapi jumlah kalori. Ada juga minuman lemak nol ini mengandung kalori dibandingkan dengan minuman biasa yang bergula (karbohidrat). Makanan / minuman begini memang lezat. Dikhawatirkan Anda terlebih makan pula nanti.
Mitos 10: Semua kalori sama saja
Realitas:
Lemak menjadi lemak tubuh – 3 kali lipat lebih mudah dari karbohidrat
Lemak menjadi lemak tubuh – 5 kali lipat lebih mudah daripada protein
Karbohidrat menjadi lemak tubuh – 1.67 kali lebih mudah dari protein.
Mitos 1: Jangan Makan Kalau Nak Menurunkan Berat
Realitas: Benar, tapi ada tapinya. Tidak makan berarti kurang kalori. Kurang kalori dapat menurunkan berat badan. Tapi, ia akan menurunkan tingkat metabolisme dan energi dalam tubuh, menyebabkan otot tidak berkembang. Ini akan memberi masalah kepada kesehatan Anda. Mengelola atau seimbangkan kalori sesuai ‘anggaran’ Anda.
Mitos 2: Bila Semakin Tua, Otot Berubah Menjadi Lemak
Realitas: Otot dan lemak adalah dua jenis jaringan tubuh yang berbeda. Otot tidak dapat berubah menjadi lemak. Begitu juga sebaliknya. Mitos ini sering dikaitkan dengan olahragawan yang menjadi gemuk ketika sudah pensiun. Mereka gemuk bukan alasan usia, tetapi tidak berlatih seperti waktu aktif. Ada juga yang tidak mengontrol makanan mereka.
Kurang berolahraga akan mengecilkan otot – malahan mengurangi tingkat bakaran energi dalam tubuh. Ditambah tidak ada latihan, tidak ada pembakaran kalori. Mereka akan menjadi gemuk. Tetapi, ini tidak berarti otot Anda berubah menjadi lemak. Ini masalah lain. Belum tentu Anda akan gemuk ketika berhenti berlatih. Anda cuma perlu mengurangi konsumsi kalori. (Apa yang paling baik adalah biasakan makan seimbang dan berolahraga.)
Mitos 3: Saya Hanya Perlu Aerobik Saja
Realitas: Jika Anda menggabungkan latihan berat dengan aerobik atau cardio, efek kehilangan lemak menjadi tiga kali lipat dari latihan aerobik murni.
Aerobik sangat baik untuk ketahanan kardiovaskular, tetapi mengurangi kepaduan otot dan kepadatan rangka tulang sebelah atas tubuh. Otot menggunakan bahan bakar yang disimpan dalam otot. 1 kg otot menggunakan bahan bakar sama seperti kita berlari 1 km setiap hari. Setelah berumur 35 tahun, mereka yang tidak aktif akan hilang 250 g otot setahun dan menambahkan 700 g lemak. Latihan berat akan memperlambat proses penuaan.
Mitos 4: Semua Lemak Berbahaya
Realitas: Ya lah. Ketika banyak lemak dapat menyebabkan obesitas dan mengundang banyak penyakit. Tetapi, tubuh juga membutuhkan lemak. Memperlambat proses penuaan dan mengatasi masalah kelaparan dalam jangka waktu yang lama dibandingkan dengan karbohidrat. Apa yang penting adalah Anda harus kenal lemak ‘baik’ dan lemak ‘jahat’. Anda harus mengerti bahwa lemak juga satu makronutrien penting (sejumlah 15% lemak diperlukan dalam asupan kalori harian Anda).
Mitos 5: Untuk membangun tubuh langsing, perlu berlatih beberapa jam sehari
Realitas: Jangka waktu pelatihan nyata seharusnya tidak melebihi satu jam. Meskipun perlu bersosialisasi, ada baiknya jangan buang waktu bicara waktu di gym atau minum di lounge. Untuk latihan, yang penting adalah kualitas latihan dan bukan kuantitas. Contoh macam saya, akan hanya ke gym 1-2 kali seminggu tetapi setiap kali saya pergi, sudah pasti waktu itu penuh dgn latihan kualitas!
Mitos 6: Sekarang, saya sudah mulai berlatih, bolehlah saya makan apa saja
Realitas: Anda sudah mulai berlatih sekarang. Apa yang Anda makan lagi penting. Anda perlu makanan bergizi bukan yang sia-sia. Anda akan merasa lebih bertenaga, bukan saja saat berlatih, bahkan sepanjang hari. Tidur nyenyak dan mampu melawan beberapa penyakit.
Mitos 7: Kalau wanita angkat berat, tubuh mereka jadi sasa dan kental
Realitas: Saya dah biasa sangat dengan kenyataan begini. Sebenarnya tidak banyak wanita yang ada rasio testosteron ke estrogen yang menyebabkan pertambahan ukuran otot. Wanita yang nampak sasa itu sebenarnya menyimpan banyak lemak. Susah bagi wanita Asian membentuk tubuh yang besar dan padat. Apakah pria atau wanita, keduanya dapat membentuk tubuh yang tegap dengan latihan yang lebih ringan (lebih 25 kali) dari hanya beberapa kali latihan berat.
Mitos 8: Makan banyak protein akan menambah pertumbuhan otot
Realitas: Terutama protein dari makanan tambahan. Benar, protein menyuplai bahan bakar ke otot. Bayangkan – Apakah dengan menambahkan bensin ke dalam tangki akan membuat mobil Anda bergerak? Tentu tidak! Bensin tambahan digunakan hanya bila diperlukan. Samalah macam tubuh manusia. Lebih protein tidak membangun otot. Ia hanya menyediakan bahan bakar untuk otot ketika diperlukan.
Jangan keliru antara bahan bakar dari lemak, karbohidrat atau protein ini. Protein digunakan untuk membangun kembali otot setelah latihan.
Mitos 9: Saya bisa makan semua makanan lemak nol
Realitas: Banyak perusahaan menyalah gunakan istilah makanan ‘nol lemak’ ini untuk melariskan produk mereka. Apa yang mengurangi atau menambah berat badan bukannya lemak, tetapi jumlah kalori. Ada juga minuman lemak nol ini mengandung kalori dibandingkan dengan minuman biasa yang bergula (karbohidrat). Makanan / minuman begini memang lezat. Dikhawatirkan Anda terlebih makan pula nanti.
Mitos 10: Semua kalori sama saja
Realitas:
Lemak menjadi lemak tubuh – 3 kali lipat lebih mudah dari karbohidrat
Lemak menjadi lemak tubuh – 5 kali lipat lebih mudah daripada protein
Karbohidrat menjadi lemak tubuh – 1.67 kali lebih mudah dari protein.
Post a Comment